Kali ini nge post tentang dia. Ya dia. Dia yang kini telah menua dan semakin dalam masuk dlm lembah kekhawatiran yg sangat mengkhawatirkan. Sekarang usia yg semakin menua, malah semakin memunculkan sifat2 nya yg kekanak kanakan. Ya.. Bahkan kami semua sudah muak atas segala ke keras kepala an nya, semua ketakutan nya yg tak berujung. Kadang kami pun sudah sedemikian keras menghadapi nya. Sudah berbagai cara bahkan sampai berkonsultasi pun sudah di upayakan, tapi hati nya yg sangat membatu dan hati yg tidak mau merendahkan diri membuat setiap usaha yg dilakukan bagai membentur tembok dari batu karang. Ya itu dia sosok yg sudah kami tidak kenal lagi. Sosok yg sangat berbeda dari yang kami kenal dulu.
Aku mengenal nya sebagai seseorang yg sangat mengasihi ku dengan cara nya. Dari saudara2 ku yg lainnya, aku tahu dia lebih menyayangi ku. Dia sangat menyukai pijitan pijitan ku atau pun cerita2 kesaksian dr ku. Dia sosok yg hebat dan kuat dan paling nomer 1, dia sosok yg lurus alias gak suka yg menyalahi aturan alias korupsi2 an. Itu terbukti dengan jabatan yg lumayan tinggi sebelum dia pensiun, kami masih belum memiliki rumah sendiri.😂😂 Puji Tuhan, legacy dari panutan nya itu membuat kami semua menjadi pribadi yang gak neko2 alias menyimpang. Semuanya bisa lulus kuliah, bisa dapat kerja, sudah menikah dan sudah memiliki keluarga kecil sendiri2. Yah.. Itu lah kami sekarang anak anak nya yang sangat merindukan sosok bapak yg kembali di pulihkan, di bebaskan jiwa nya dari tawanan ke khawatiran nya. Aku tahu ini sungguh sulit bahkan sangat tak mungkin jika pertobatan tidak dimulai dr keinginan nya sendiri tapi sungguh hati ini sangat rindu dia akan kembali kepada Bapa dan menyerahkan dirinya sepenuhnya.
Dunia yang tidak mengenal ampun ini telah mengubah sosok "lurus" hati nya yg bersih menjadi hidup penuh dengan kekhawatiran. Dia menolak untuk sama sama ber jamaah korupsi, tapi dia harus merasakan ketakutan krn beban korupsi yg dilakukan bawahan nya menghantui nya. Dia ketakutan. Sekarang, dia sudah tak lagi berdinas, tetapi bibit2 ketakutan ternyata sudah menyubur dlm hati nya yang selalu dia siram dng kekhawatiran2 tiap hari. Serasa dia menyukai kegiatan nya itu dan menolak mematikan akar ketakutan nya dng firman Tuhan dan pertobatan.
Semua pendoa dengan bantuan roh kudus sudah membuka kan semuanya dihadapan nya tapi hatinya masih belum mau melunak. Dia masih berpikir dng cara nya dan tidak memikirkan org lain, merasa paling benar dan tidak mau melepaskan pengampunan nya.
Semoga suatu hari Tuhan bukakan jalan dan melunakkan hati nya yg keras sehingga pemulihan bisa terjadi di keluarga kami.
Komentar
Posting Komentar