Kenyamanan... pastinya semua orang ingin nya mendapatkan kenyamanan. Si Nyaman ini bahkan menjadi sesuatu hal yang utama dicari. Coba aja lihat semua org pengen nya nyaman ditempat kerja, nyaman makan, nyaman berbicara, nyaman kongkow kongkow, nyaman mengendarai, nyaman bunyi tape nya, pokok nya nyaman dan nyaman yang dicari semua org. Nah apalagi masuk ke dimensi keimanan!! Semua nya pasti memilih kepercayaan yg membuat nyaman. Nyaman hati nya. Berharap dengan kenyamanan yang didapat dalam hati dan pikiran membuat nya semakin merasakan kehadiran Yang mah Empunya Segala nya ini. Hiihihi.. lihat aja lah..kalo sound system di gereja cempreng ato bahkan gak kedengeran ke dalam tp keluar ruangan doang suara nya, pasti membuat org2 yg didalam merasa tidak nyaman. Mungkin lebih banyak ngedumel nya drpda fokus pada perayaan nya. Tapi klo misalnya sound system nya bagus, lighting nya apalagi berbagai warna dengan tema KKR pastinya membuat sangat nyaman dan membuat org2 yg berada disitu merasakan kehadiran yang ilahi lebih lebih lagi.. kesembuhan pun terjadi seiring semakin meningkatnya fokus dan doa yang terkonsentrasi secara penuh. Hmmmm.... jdi apakah kenyamanan dalam beriman itu adalah harga mutlak dalam memilih suatu agama ato kita memilih terlebih dahulu keimanan kita dan berusaha menyaman kan diri sendiri terlebih dahulu? Saya tahu dan mengerti titik kenyamanan semua orang pasti berbeda beda. Setiap org mempunyai pengertian kenyaman yg tidak sama.
Saya seorang katolik sejak lahir, menginjak dewasa dan lepas dr rmh org tua, aktif berada di lingkungan gereja. Dari lektris, kakak BIA, pelayanan karismatik, pelayanan pribadi sudah dijalani. Apakah aku merasa nyaman? Ya tentu saja. Seiring waktu mendapatkan pendamping beragama kristem protestan dan menikah di gereja kristen kesukuan. Apakah saya nyaman? Ya tentu saja. Seiring waktu bertambah buah hati dan setiap ke gereja menemani krucils di sekolah minggu. Apakah saya nyaman? Tidak. Saya tidak merasa nyaman. Saya merasa sangat terhilang khusus utk masalah komuni. Kadang pernah ke gereja katolik mengikuti misa dan menyambut komuni. Apakah saya nyaman? Ternyata tidak. Saya sangat tahu bahwa peraturan hanyalah buatan manusia dan Tuhan melihat Hati. Tuhan tahu hati ku yang terdalam. Tapi mengapa masih ngerasa tidak nyaman? Seperti seseorang yang sangat haus pengen beli es pinggir jalan sedangkan org itu tahu klo es pinggir jalan itu tidak sehat. Berpura pura tutup mata dan hati tapi tetep tidak nyaman. Lega sementara di kerongkongan dan tak lama muncul "kesadaran". Keimanan adalah urusan pribadi dengan Tuhan Nya. Saya tahu. Tapi ternyata ada juga dimensi urusan pribadi dengan sesama nya. Apakah tindakan ku menjadi batu sandungan saudara ku yang lain? Kemungkinan besar itulah letak ketidaknyamanan ku. Perasaan akan menjadi batu sandungan suatu saat nanti. Kutemukan ternyata bagian keimanan dalam diri seseorang tidak bisa digantikan oleh apapun yg ada di dunia ini. Tidak bisa digantikan oleh perhatian suami ataupun oleh gelak tawa anak2. Ternyata keimanan itulah dasar segala sesuatu nya. Keimanan itu musti dicari, di terapkan, dipertanggung jawabkan sehingga kelak berbuah manis sesuai yg engkau imani. Apa yang kau tabur itulah yang akan kau tuai. Keimanan yg seperti apa yang akan kau tabur berasal dari sumber iman seperti apa yg engkau percayai. Carilah, galilah, besarlah bersama nya, terapkan dalam hidupmu, lihatlah bagaimana itu mengubahmu, mengubah anak anak mu, mengubah pasangan hidupmu, mengubah lingkungan sekitar mu dan akhirnya mengubah wajah dunia seutuhnya.
Saya bukan lah seorang agamawan ataupun pemikir profesional, saya hanyalah seseorang yang membutuhkan tempat menumpahkan semua uneg2 dalam pikiran saya dimana itu semua belum tentu sesuai dengan pemikiran semua orang. Tapi saya berharap dengan bisa menumpahkan perasaan saya dlm sebuah blog, pikiran saya bisa fresh kembali.
Saya seorang katolik sejak lahir, menginjak dewasa dan lepas dr rmh org tua, aktif berada di lingkungan gereja. Dari lektris, kakak BIA, pelayanan karismatik, pelayanan pribadi sudah dijalani. Apakah aku merasa nyaman? Ya tentu saja. Seiring waktu mendapatkan pendamping beragama kristem protestan dan menikah di gereja kristen kesukuan. Apakah saya nyaman? Ya tentu saja. Seiring waktu bertambah buah hati dan setiap ke gereja menemani krucils di sekolah minggu. Apakah saya nyaman? Tidak. Saya tidak merasa nyaman. Saya merasa sangat terhilang khusus utk masalah komuni. Kadang pernah ke gereja katolik mengikuti misa dan menyambut komuni. Apakah saya nyaman? Ternyata tidak. Saya sangat tahu bahwa peraturan hanyalah buatan manusia dan Tuhan melihat Hati. Tuhan tahu hati ku yang terdalam. Tapi mengapa masih ngerasa tidak nyaman? Seperti seseorang yang sangat haus pengen beli es pinggir jalan sedangkan org itu tahu klo es pinggir jalan itu tidak sehat. Berpura pura tutup mata dan hati tapi tetep tidak nyaman. Lega sementara di kerongkongan dan tak lama muncul "kesadaran". Keimanan adalah urusan pribadi dengan Tuhan Nya. Saya tahu. Tapi ternyata ada juga dimensi urusan pribadi dengan sesama nya. Apakah tindakan ku menjadi batu sandungan saudara ku yang lain? Kemungkinan besar itulah letak ketidaknyamanan ku. Perasaan akan menjadi batu sandungan suatu saat nanti. Kutemukan ternyata bagian keimanan dalam diri seseorang tidak bisa digantikan oleh apapun yg ada di dunia ini. Tidak bisa digantikan oleh perhatian suami ataupun oleh gelak tawa anak2. Ternyata keimanan itulah dasar segala sesuatu nya. Keimanan itu musti dicari, di terapkan, dipertanggung jawabkan sehingga kelak berbuah manis sesuai yg engkau imani. Apa yang kau tabur itulah yang akan kau tuai. Keimanan yg seperti apa yang akan kau tabur berasal dari sumber iman seperti apa yg engkau percayai. Carilah, galilah, besarlah bersama nya, terapkan dalam hidupmu, lihatlah bagaimana itu mengubahmu, mengubah anak anak mu, mengubah pasangan hidupmu, mengubah lingkungan sekitar mu dan akhirnya mengubah wajah dunia seutuhnya.
Saya bukan lah seorang agamawan ataupun pemikir profesional, saya hanyalah seseorang yang membutuhkan tempat menumpahkan semua uneg2 dalam pikiran saya dimana itu semua belum tentu sesuai dengan pemikiran semua orang. Tapi saya berharap dengan bisa menumpahkan perasaan saya dlm sebuah blog, pikiran saya bisa fresh kembali.
Komentar
Posting Komentar