Game Level 11 ini berbeda dengan level level terdahulu, dikarenakan di level ini kita tidak hanya sebagai penerima dari materi saja tetapi kita juga memberikan materi dan mendiskusikan nya bersama. nah, di level 11 ini, saya masuk di kelompok 8 yang artinya mendapat tugas membuat materi sesuai dengan topik yang telah diberikan per poin nya. berikut topik materi yang telah dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Untuk hari pertama ini, topik yang diangkat seputar pemahaman perbedaan gender. dan berikut adalah materi yang kami dapatkan untuk hari pertama ini.
Pengenalan pendidikan sex ataupun gender sangat diperlukan sebagai contoh pengenalan akan tanggung jawab sesuai dengan gender nya. Dominan peran lelaki adalah salah satunya mencai nafkah dan mempunyai tanggung jawab keseluruhan urusan di dalam rumah tangga hanya saja mungkin ada pendelegasian yang tidak tertulis. Jika gender lelaki berada di ranah domestik mungkin lebih dikarenakan adanya empati. sedangkan untuk "sex" itu adalah bersifat kodrat (tidak bisa diubah), dan gender adalah non kodrat dan sifatnya lebih kepada peran, fungsi dantanggung jawab di lingkungan sosial yang artinya bisa berubah.
Penjelasan gender dan sex ke anak anak yang berada diatas 7 dan di bawah 7 tahun tentu saja berbeda. jika di bawah 7 tahun mungkin bisa dengan mengenalkan barang atau hal yang identik dengan "sex" misal, kalau untuk perempuan membelikan baju dengan gambar gambar perempuan dan laki laki dengan gambar tokoh kartun laki-laki. sedangkan untuk 7 tahun keatas mungkin bisa dengan mengenalkan permainan yang sesuai dengan sex nya misal permainan dengan boneka princess dikhusus kan utk perempuan. tetapi kita juga harus memiliki garis pemisah yang tepat dalam hal ini agar tindakan kita tidak mencederai fitrah mereka. misal memasak bukanlah hal wajib perempuan dan mengerjakan memasak pun tidak akan menjadikan kita seperti perempuan. begitu juga dengan menangis tidak lah menjadi hak nya perempuan ataupun di embel embel in "ih cengeng kek perempuan" tetapi lebih kepada menangis adalah suatu wujud perasaan sedih yang dikeluarkan. begitu juga dengan penyebutan alat kelamin dengan nama sebenarnya merupakan bagian dari "self defense" untuk anak-anak terhadap pornografi sebagai pondasi awal dalam menghadapi masa baligh dan agar tertanam mindset yang tepat pada anak-anak.
Kesalahan yang kerap dilakukan para orang tua dalam menanamkan perbedaan gender adalah penyampaian yang kasar dan tidak adanya penjelasan dari yang boleh dan tidak boleh. sehingga membuat anak-anak menjadi semakin bingung dan akan mencari nya dari luar diri dan keluarga nya yang kadang berakhir menjadi hal yang salah.
Komentar
Posting Komentar