Langsung ke konten utama

Game Level 11 - Day 2

hari ini memasuki hari ke 2 tantangan game level 11 dan kelompok 2 sudah melakukan presentasi bahan di jam 1 siang tadi, tapi saya hanya sempat pegang hp di malam hari ini. jadi tim panjat pinang kali ini.
berikut adalah materi dari kelompok 2
PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS SEJAK DINI

Kelompok #2 IIP – BundSay (Batam – Sumut)

Pengertian Fitrah seksualitas
  • Fitrah : merupakan sifat dasar manusia
  • Seksualitas : Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
  • FitrahSeksual:membangkitkan,menumbuhkandanmerawat fitrah sesuai gendernya.
page2image38405824page2image38405632
Pentingnya mendidik fitrah seksualitas sejak dini
Secara fitrah seksualitas seseorang hanya dilahirkan sebagai lelaki atau sebagai perempuan, tidak ada jenis kelamin lainnya. Jika ada orang yang mengatakan bahwa homo atau lesbian atau lainnya adalah bawaan lahir, itu sesungguhnya ia telah menyimpang dari fitrahnya

PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS SEJAK DINI

1. Prinsip Fitrah Seksualitas



2. Tahapan Mendidik Fitrah Seksualitas

Usia 0 – 2 tahun
Anak lelaki atau anak perempuan didekatkan kepada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta.
Usia 3 – 6 Tahun
Anak lelaki dan anak perempuan di dekatkan kepada ayah dan ibunya secara bersama. Usia 3 tahun, anak harus dengan jelas mengatakan identitas gendernya. Misaonya anak perempuan harus berkata "bunda, aku perempuan", sebaliknya juga anak lelaki.Jika sampai usia 3 tahun masih "bingung" identitas gendernya, ada kemungkinan sosok ayah atau sosok ibu tidak hadir. Inilah tahap penguatan konsep identitas gender pada diri anakPada tahap ini praktek "toileting", dapat dijadikan juga sarana menumbuhkan fitrah seksualitas berupa penguatan konsep diri atau identitas gendernya

Usia 7 – 10 Tahun
  • Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi potensi. Dari konsepsi identitas gender menjadi potensi gender. Dari keyakinan konsep diri sebagai lelaki dan sebagai perempuan, menjadi aktualisasi potensi diri sebagai lelaki atau potensi diri sebagai perempuan pada sosialnya. Karenanya di tahap ini, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, agar mendapat suplai "kelelakian" atau maskulintas, melalui interaksi aktifitas dengan peran peran sosial kelelakian, misalnya diajak ke masjid, diajak naik gunung, diajak olahraga yang macho, dll.Para ayah sebaiknya mulai berusaha menjadi idola anak lelakinya, dengan beragam kegiatan maskulin bersama, sampai anak lelakinya berkata aku ingin menjadi seperti "ayah". Ayah juga yang harus menjelaskan tentang "mimpi basah" dan fiqh kelelakian, seperti mandi wajib, peran lelaki dalam masyarakat, konsep tanggungjawab aqilbaligh, pokok aqidah dstnya ketika anak lelakinya menjelang usia 10 tahun.
  • Anak perempuan lebih didekatkan kepada ibunya, agar mendapat suplai "keibuan" atau suplai feminitas, melalui interaksi aktifitas dengan peran peran sejati sosial keperempuanan, misalnya merawat keluarga, memasak, menjahit, menata rumah, menata keuangan dstnya. Para Bunda, disarankan berhenti "catering" dan "menjahit sendiri", tunjukan pada anak perempuan bahwa tangan dan kaki bunda "sakti". Jadikan "mukena" pertamanya adalah jahitan tangan ibunya sendiri. Para Bunda sebaiknya mulai berusaha menjadi idola bagi anak perempuannya, sampai ia berkata. "Aku ingin seperti bunda, keren banget".Bunda juga yang harus menjelaskan tentang "haidh" dan fiqh perempuan, seperti mandi wajib, peran wanita
Usia 11 – 14 tahun
  • Setelah fitrah seksualitas kelelakian dari anak lelaki dianggap tuntas bersama ayahnya, kini saatnya anak lelaki lebih didekatkan kepada ibunya, agar dapat memahami perempuan dari cara pandang seorang perempuan atau ibunya. Anak lelaki harus memahami "bahasa cinta" perempuan lebih dalam, karena kelak dia akan menjadi suami dari seorang perempuan yang juga menjadi ibu bagi anak anaknya. Anak lelaki yang tidak lekat dengan ibunya pada tahap ini, berpotensi untuk menjadi "playboy", dan kelak menjadi suami yang berpotensi kasar, kurang empati dstnya.
  • Begitupula sebaliknya, setelah fitrah seksualitas keperempuanan dari anak perempuan dianggap tuntas bersama ibunya, kini saatnya anak perempuan lebih didekatkan kepada ayahnya, agar dapat memahami lelaki dari cara pandang seorang lelaki.Anak perempuan harus memahami "bahasa seorang lelaki" secara mendalam, karena kelak dia akan menjadi istri dari seorang lelaki yang juga menjadi ayah dan imam bagi keluarganya.Anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya di tahap ini, kelak menurut riset berpeluang 6 kali menyerahkan tubuhnya kepada lelaki yang dianggap sosok ayahnya. Anak perempuan yang dekat dengan ayahnya, secara alamiah memiliki mekanisme bertahan untuk mampu membedakan mata lelaki baik dan mana lelaki buruk dalam kehidupan sosialnya.

Usia <15 tahun
Di masa ini fitrah seksualitas kelelakian matang menjadi fitrah peran keayahan sejati, dan fitrah seksualitas keperempuanan matang menjadi peran keibuan sejati.Wujudnya adalah kesiapan untuk memikul beban rumahtangga melalui pernikahan, membangun keluarga, menjalani peran dalam keluarga yang beradab pada pasangan dan keturunannya.

TERIMAKASIH......
Daftar Pustaka
  • Nurhasanah, N. Last Edited Januari 2018,
https://www.ibuprofesional.com/blog/menumbuhkan-fitrah-seksualitas
  • Santoso, H. 2017. https://web.facebook.com/indonesiaparenting/posts/fitrah- seksualitas-oleh-harry-santosapunya-suami-yang-kasar-garing-dan-susah- mem/487089238305266/?_rdc=1&_rdr

Resume materi hari ke 2 dengan topik Pendidikan Fitrah seksualitas sejak dini 

Pendidikan fitrah seksualitas sejak dini ini sangat penting untuk dikenalkan kepada anak anak kita sejak dini, misal untuk usia 2 tahun adalah masa anak masih dibersamai oleh ibunya, biasanya anak umur segini masih meniru apa yang dilakukan oleh orang terdekatnya. Contoh saat sedang ke kamar mandi, anak disuruh untuk memperhatikan bagian tubuhnya, mana yang boleh disentuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. anak juga sudah bisa diajarkan malu saat berjalan kesana kemari tidak berpakaian.

Terkait ke tahapan mendidik fitrah dan jika tidak dilalui dengan sempurna seperti anak yg dititipkan oleh kedua ortunya ke nenek karena ortunya menjadi TKI maka orang tua harus senantiasa mendoakan dan adanya saling memaafkan selain itu harus adanya komunikasi yang baik dengan penjelasan bahasa yang mudah dipahami.

Pemisahan tidur dengan saudara yang berlainan jenis banyak memiliki rentang usia yang berbeda beda dalam pemahaman nya tetapi semuanya mempunyai hal yang sama bahwa pemisahan tersebut sudah bisa dimulai pada saat akal nya sudah mulai berkembang untuk menerima pembelajaran dan sudah bisa diberi tanggung jawab. Menurut materi FBE, pada usia 7 tahun anak harus didekatkan ke orang tua dengan gender yang sama sehingga nantinya akan terbentuk identitas gender yang benar dan akan memunculkan rasa malu yang memberi batasan pada anak nantinya. Ada juga yang mengatakan bahwa di usia 6 tahun anak sudah bisa mengidentifikasi perbedaan gender dan ada baiknya sudah bisa dipisah tidur. tetapi ada juga psikolog yang berpendapat maksimal 10 thn sudah bisa pisah kamar tidur. Persiapan dan ke kontinuitas diperlukan untuk menanamkan keberanian bagi anak agar bisa pisah kamar. Pengertian senantiasa musti diberikan dan pendampingan orang tua yang positif dalam masa itu juga menjadi point yang penting utk keberhasilan anak anak kita nantinya.

Ada kalanya di dalam realitas yang sering kita lihat saat ini, banyak terlihat wanita yang ke pria pria an dan pria yang ke wanita wanita an, seseorang yang merasa bahwa itulah sifat bawaan lahirnya. Anak lelaki yang suplai "feminitas" dari ibu berlebihan sementara suplai maskulinitas dari ayah berkurangan, akan mengalami penyimpangan fitrah seksualitasnya yaitu menjadi "melambai" atau cenderung "homo" atau setidakmya kurang kejantanannya dan begitu juga sebaliknya anak perempuan yang berkekurangan suplai "feminitas"dari ibu, sementara berkelebihan dalam suplai "maskulinitas" dari ayah, akan mengalami penyimpangan fitrah seksualitas yaitu menjadi tomboy atau cenderung lesbi atau setidaknya kurang kelembutan seorang perempuan. Ada baiknya kita ataupun orang terdekat nya benar benar membantu nya agar bisa mengeksplorasi jiwa anak kita. jika dia terlahir sebagai perempuan, kita dekatkan dengan aktifitas yang banyak dilakukan perempuan dan sebaliknya.

Pendidikan fitrah seksualitas ini bisa kita lakukan pada saat apapun dan kapan pun. misal nya dengan kita melihat seorang "gay" maka kita bisa memberikan pengetahuan pada saat itu dan memasukkan unsur unsur positif juga didalamnya sehingga jangan sampai akhirnya anak kita pun menjadi seorang yang berlaku kasar melihat orang orang yang masih belum mendapatkan kembali fitrah seksualitas nya.

Demikianlah resume hari ke dua ini untuk topik pendidikan fitrah seksualitas sejak dini.

Terimakasih,
Odilia



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Start di Titik NOL Hidupku..

Perkenalkan nama ku Odilia Octavia Surbakti dan Nama Suami ku Mario Judistira perangin-angin. kami berasal dari suku karo dan baru saja menyelesaikan semua prosesi adat dan pmberkatan di gereja tanggal 04- 05 maret 2011 yang lalu. a. prosesi pernikahan adat karo kami mulai dengan "baba belo selambar & nganting manuk" hari sabtu 26 Feb 2011. Walo sebelum acara, Palembang diguyur ujan lebat banget ampe rumah abang sepupu bang madi yang kami tempati kebanjiran, tapi akhirnya pada waktunya berhenti dan kami bisa sampai di gedung BLK tepat waktu dengan cuaca yg sudah cerah. Baba belo selambar & nganting manuk adalah prosesi perkenalan calon ke masing2 keluarga dan sekaligus membicarakan prosesi adat serta "nilai tukar" yang musti di berikan pihak laki-laki ke keluarga perempuan. Nilai nya pun tidak besar kok. kemarin utk keluarga ku tidak sampai 1 juta. b. Penerimaan di GBKP Palembang hari minggu 27 Feb 2011 setelah kebaktian dan di gabungkan dengan prosesi p

Hari ke 4 - semua nya dapat

Sekarang memasuki hari ke 4 tantangan 30 hari ku. Kali ini fokusku tidak ke 1 anak saja tapi lebih ke mereka semua, kak ziv, bub, adin, niel. Kalau kemaren kemaren kami berenang di kolam kali ini walau masih memakai media yg sama yaitu kolam, tapi dari awal tujuan nya adalah bermain di air. Masih tetap musti minum susu dan sarapan terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas kami. Awalnya, anak anak kurang terihat bersemangat krn mereka masih tetep fokus nonton pilem kartun di tipi, dan hanya niel yang nemenin si emak nyiapin kolam nya. Kali ini emak nggak full in tinggi kolam nya krn tujuan bermain kali ini. Bubu waktu liat agak komplein sebenarnya tapi akhirnya dia nerima nerima juga sih. Nah, setelah itu mereka semua mulai membuka pakaian dan bersiap masuk dalam kolam walau air belum penuh. Dan sewaktu si emak membawakan sebagian keranjang mainan ke sisi kolam, mereka semua berteriak kegirangan dan mulai semangat memasukkan satu satu mainan ke dalam kolam. Niel hampir semua mainan d

Persiapan Kelahiran pertama ku

Sekarang posisi ku sudah di jambi, di tempat orang tua dan akan berjauhan untuk sementara waktu dengan suami tercinta sampai lahiran dedek pertama ku. aktifitas pertama, menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan kebisingan suara2 mobil dan motor yang lalu lalang di depan rumah, krn rumah ku persis di samping jalan besar lintas sumatera. menyesuaikan diri dengan rutinitas dan nada2 tinggi dan seringkali emosi yang di perlihatkan oleh org2 di rumah ini. menyesuaikan diri dengan hawa yang sangat gerah dan panas.dan kemudian mulai melakukan pengecekan terhadap kandungan ku krn perjalanan jauh yang telah aku tempuh dari padang ke jambi. Dokter pun sudah memberikan obat keputihan yang bentuknya peluru, dimasukkan setiap malam 1 hari 1 kapsul. dan sungguh kapsul itu sangat perih. nama kapsul keputihan nya Vagistin.sempat cek ke internet dan ternyata bny jg dokter2 lain yang memberikan vagistin sbg obat keputihan. walo agak lega, tapi bbrpa kapsul yang masih harus dipakai tetap membuat ku k