akhirnya menulis kembali di blog tercintah inih.. hihihihi... terakhir maren menulis karena setoran tugas kelas bunda sayang dan ternyata rumbel literasi buat chalenge menulis 14 hari nih. walau tak tahu akan bisa lancar menjalaninya tapi yang penting sudah memulai step awal yaitu day 1 ini. jadi, untuk setoran pertama ini mau ambil tema tantrum oh tantrum yang memang ini tema tak lekang oleh waktu alias ini nih yang jadi beban terbesar emak emak khusus nya saya.
Semua orang tua pastinya paling malas nih mendengar istilah tantrum karena bakal ngebayangin semua tingkah polah anak khusus nya anak sendiri. dan, percayalah dengan semakin banyak nya anak pun tidak membuat tantrum ini menjadi lebih mudah untuk dijalani oleh para orang tua. tau kenapa? karena tantrum setiap anak itu berbeda beda. pemicu untuk setiap anak juga berbeda beda. jadi, tidak akan ada yang plek plek sama persis model tantrum nya dan cara penanganan nya. dan itu sudah terbukti pada ku. huaaaaaaaa.... (*nangis mode on)
Anak ketiga ku perempuan yang jika dilihat sekilas sangat "girly" sekali dan memiliki pembawaan yang lebih pendiam daripada saudara yang lainnya. tetapi untuk urusan tantrum, yang ini lah yang bikin si emak sering "kelepasan" dan main fisik akhirnya :( aku pun tahu hal ini sangat tidak diperbolehkan untuk dilakukan tetapi entah mengapa khusus tantrum yang no 3 ini sungguh sangat menantang bagi si emak untuk bisa menjadi waras dalam menghadapi nya. salah satu contoh dari model tantrum nya yaitu di suatu pagi setelah semua aktifitas yang sibuk mempersiapkan yang bekerja dan yang ke sekolah, akhirnya aku istirahat dengan menemani anak anak yaitu no 3 dan no 4 bermain di luar yang kebetulan bercuaca lumayan terik. Ditemani oleh saudara yang kebetulan sedang menjemur anak ny yang bayi. awal nya no 3 nadine dan no 4 daniel masih sibuk berlari lari bersama sodaranya jevier dan aku pun "chit chat" dengan asyiknya. sebenarnya aku sudah merasa ada yang janggal, karena tak ku dengar lagi suara nadine dan yang terlihat berlari lari hanya daniel dan jevier, tapi aku tetap cuek aja krn kupikir aku pun tak mendengar tangisan nya jadi itu pasti bukan lah hal yang dikhawatirkan toh. pada dasarnya dia memang pendiam dan kupikir dalam hati dia pasti lagi sibuk bermain sendirian. tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan, tapi aku rasa itu berlalu cukup lama sampai akhirnya aku dikagetkan dengan lengkingan suara khas nadine yang sontak membuat ku pun berteriak khawatir ada apa gerangan dan ternyata setelah kubalikkan badan ini, kulihat tubuh mungil nya sedang menghadap pintu dan sinar matahari yang terik membuat keringat membasahi tubuh nya. dan dia menangis tanpa menoleh kebelakang atau mencari ku. dia menangis sambil berdiri mematung. apapun yang kukatakan agar dia mendatangi ku pun tak digubris. bahkan suara ku kalah kencang dengan tangisan nya. untuk anak yang lain tantrum bisa sambil putar putar badan guling di tanah tapi khusus untuk anak ku yang ke tiga ini jika tantrum maka dia akan mengeraskan tubuhnya seperti patung. setelah kudekati dan kupeluk dan kugendong lah baru tangisan nya mulai mereda. setelah mulai tenang ternyata yang memicu tangisan nya adalah dia tidak bisa masuk ke rumah untuk minum karena pintu yang susah untuk dia buka. dan dia tidak mau membuka mulutnys untuk minta tolong dibukakan pintu ke mamak nya sekalipun. kadang hal - hal kecil yang seperti ini lah yang membuat ku kekurangan tabungan sabar dan sering memicu emosi ku. pemicu tantrum dan untuk mengatasi tantrum benar benar berbeda antara anak yg satu dengan yg lain. khusus untuk anak ku yang ketiga ini, tantrum hanya bisa diatasi oleh pelukan mama nya saja.
#WritingChalengeDesember
#WritingChalengeRumlitIPSumut
#TantanganMenulis14Hari
#Day1
Hihi,, kuy tambahin terus tabungan kesabarannya Mom... Kayak aku juga nih,, tiap hr mesti sabar ngadepin tingkah polahnya anak² :*
BalasHapusBtw ini pake template apa Mom kok bagus blognya,,
BalasHapusTemplate notable mba mia ..
Hapus