Langsung ke konten utama

Game level 1 Hari ke 8

Di Hari ke 8 game level 1 ini, saya menerapkan komunikasi produktif ke anak ke dua, nama prabu William erlangga (5y11m) dan ke tiga saya Nadine Abigail (2y9m). cerita nya, habis antar kak ziva ke sekolah nya, kami maen nya dikamar sembari si emak ngayun Anak ke4 si daniel. sebenarnya sih, si emak ini paling gak suka ank maen maen di kamar waktu lagi nidur kan adek daniel, cuman hari ini gak mau pake intonasi tinggi ke mereka dan mau lihat nih apa reaksi mereka. sebelumnya si smak dah bilang "nak, kalo maen dikamar, tidak boleh ribut". dijawab bubu "iya mak sambil bawa maenan nya ke dalam kamar dengen senang nya. kemudian emak pun bilang lagi "tipi di luar harus dimatikan". dan dia pun mengerjakan nya. agak kaget juga sebenarnya, krn biasanya tuh si bubu paling marah kalo acara tipi nya di matiin gitu. dan mulai lah dia maen dikamar bersama nadine. memang bener ternyata, dia maen nya tanpa teriak teriak. di antara permainannya dia nanyain pertanyaan yang membutuhkan konsentrasi emak nya. karna cara dia mengungkapan pertanyaan nya lebih banyak dalam gerakan. tadi sempat di video kan juga sih, minta dia ngulang lagi pertanyaan nya tadi.

jadi memang kalo tanpa emosi dan intonasi yang tidak tinggi, penerimaan anak pun baik dan prilaku mereka pun lebih baik. nah, saat kami tidur siang, kebetulan nadine gak bisa tidur tidur. jadi waktu Abang dan Kakak nya bangun, dia belum cukup jam tidur nya dan mulai lah dia tantrum sedangkan emak musti nyuci piring, masak mkn malam ama buat air mandi mereka. karna sudah pengalaman tantrum gini, si emak cepet2 bawa ke kmr mndi, krn klo nggak cepat, bisa2 dia pipiskan aja tuh di kamar. nadine meronta ronta gk mau pipis dan setelah pipis pun masih berlanjut tantrum, dan biasanya si emak mulai ngecubit sambil merepet kemana mana, cuman tadı mo lihat reaksinya dengan pendekatan yg berbeda. kali ini, emak tetep ber aktifitas sambil ngeliatin apa yg dilakuin nya. dia duduk di kursinya sambil teriak minta di gendong. si emak pun mendekat dan bilang 
 "kalo sudah berhenti nangis nya mama gendong ya" sambil menatap mata nya dan dengan intonasi yg lembut dan tersenyum. dia masih nangis bahkan teriak hysteris. kali ini si emak kembali nerusin masak sampe nadin minta minum sambil menangis. si emak kembali duduk di hadapannya dan mengulang kata2 yang sama "kalo sudah berhenti nangis, mama kasih minum ya" kali ini, nadine mengangguk. secepat itu nangis nya dan secepat itu juga dia berhenti menangis. baru lah, si emak memeluk dan mengelus kepalanya dan memberikan minum. berakhir juga drama trantum ini. pelajaran yg bisa diambil khusus untuk trantum, kita musti konsisten dan tidak perlu buru2 mendiamkannya karna takut malu di denger tetangga atau semacamnya. Anak tantrum itu sangat biasa, dan bagaimana kita mengajari nya untuk melewati tantrum nya itu yang jadi bekal dia kelak untuk memahami dirinya sendiri.


#day 8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Start di Titik NOL Hidupku..

Perkenalkan nama ku Odilia Octavia Surbakti dan Nama Suami ku Mario Judistira perangin-angin. kami berasal dari suku karo dan baru saja menyelesaikan semua prosesi adat dan pmberkatan di gereja tanggal 04- 05 maret 2011 yang lalu. a. prosesi pernikahan adat karo kami mulai dengan "baba belo selambar & nganting manuk" hari sabtu 26 Feb 2011. Walo sebelum acara, Palembang diguyur ujan lebat banget ampe rumah abang sepupu bang madi yang kami tempati kebanjiran, tapi akhirnya pada waktunya berhenti dan kami bisa sampai di gedung BLK tepat waktu dengan cuaca yg sudah cerah. Baba belo selambar & nganting manuk adalah prosesi perkenalan calon ke masing2 keluarga dan sekaligus membicarakan prosesi adat serta "nilai tukar" yang musti di berikan pihak laki-laki ke keluarga perempuan. Nilai nya pun tidak besar kok. kemarin utk keluarga ku tidak sampai 1 juta. b. Penerimaan di GBKP Palembang hari minggu 27 Feb 2011 setelah kebaktian dan di gabungkan dengan prosesi p

Hari ke 4 - semua nya dapat

Sekarang memasuki hari ke 4 tantangan 30 hari ku. Kali ini fokusku tidak ke 1 anak saja tapi lebih ke mereka semua, kak ziv, bub, adin, niel. Kalau kemaren kemaren kami berenang di kolam kali ini walau masih memakai media yg sama yaitu kolam, tapi dari awal tujuan nya adalah bermain di air. Masih tetap musti minum susu dan sarapan terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas kami. Awalnya, anak anak kurang terihat bersemangat krn mereka masih tetep fokus nonton pilem kartun di tipi, dan hanya niel yang nemenin si emak nyiapin kolam nya. Kali ini emak nggak full in tinggi kolam nya krn tujuan bermain kali ini. Bubu waktu liat agak komplein sebenarnya tapi akhirnya dia nerima nerima juga sih. Nah, setelah itu mereka semua mulai membuka pakaian dan bersiap masuk dalam kolam walau air belum penuh. Dan sewaktu si emak membawakan sebagian keranjang mainan ke sisi kolam, mereka semua berteriak kegirangan dan mulai semangat memasukkan satu satu mainan ke dalam kolam. Niel hampir semua mainan d

Persiapan Kelahiran pertama ku

Sekarang posisi ku sudah di jambi, di tempat orang tua dan akan berjauhan untuk sementara waktu dengan suami tercinta sampai lahiran dedek pertama ku. aktifitas pertama, menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan kebisingan suara2 mobil dan motor yang lalu lalang di depan rumah, krn rumah ku persis di samping jalan besar lintas sumatera. menyesuaikan diri dengan rutinitas dan nada2 tinggi dan seringkali emosi yang di perlihatkan oleh org2 di rumah ini. menyesuaikan diri dengan hawa yang sangat gerah dan panas.dan kemudian mulai melakukan pengecekan terhadap kandungan ku krn perjalanan jauh yang telah aku tempuh dari padang ke jambi. Dokter pun sudah memberikan obat keputihan yang bentuknya peluru, dimasukkan setiap malam 1 hari 1 kapsul. dan sungguh kapsul itu sangat perih. nama kapsul keputihan nya Vagistin.sempat cek ke internet dan ternyata bny jg dokter2 lain yang memberikan vagistin sbg obat keputihan. walo agak lega, tapi bbrpa kapsul yang masih harus dipakai tetap membuat ku k