Langsung ke konten utama

Memoar 30 sept 2018

Pagi ini aku terbangun dengan kurang bersemangat. rasanya tulang-tulang di sekujur tubuh ini pegal pegal dan mata ini rasanya gak ingin terbuka dengan penuh nya. kubaringkan sesaat tubuh ku sambil sesekali mengintip di sela sela tangan ku yang menutupi bagian kepalaku. kulihat dia si bayi kecil ku masih berguling ke sana kesini dengan jari yang masih berada di dalam mulutnya. ya sudah beberapa hari ini, bayi ku ini selalu bangun jam 03:00 dini hari dan di saat dia mulai terjaga dan mulai berguling ke sana kesini, tidur ku pun sudah tidak bisa nyenyak lagi. terbangun karna tangisan nya atau karna posisi badan nya yang sudah terhimpit oleh ku. aktifitas pagi nya pun di perlengkap dengan aktifitas BAB yang juga membuat dia tetap terjaga jika aku tidak segera membersihkannya. hari ini hari minggu dan rasanya ingin sekali bisa bersantai dengan memperpanjang waktu tidur ku tapi itu hanyalah harapan yang tidak pernah kesampaian. jika si bayi tidak tidur lagi, maka seluruh pasukan ku pun akan terbangun dan jika mereka terbangun maka aku pun mau tidak mau harus memulai hari hari ku seperti semula. si bayi mulai menangis karena ingin tidur tapi ASI sudah kosong dan butuh waktu lagi untuk kembali mengisi, dan bangun lah mereka. iya. mereka semua. Mulai dari anak 1,2,3. mereka mulai mendekati ku, mendekati adik bayi dan mulai uyel-uyel kepala bayi. Tepp... mati lampu tiba-tiba dan mereka semua serentak berteriak MAMAAAAAA!!!! semuanya takut dengan kegelapan dan itu sama dengan ku saat aku masih kecil. dengan malas-malasan aku memberi instruksi ke kakak tertua untuk mengambilkan lampu emergency yang menggantung di dekat kaca hias. dan setelah dihidupkan, akhirnya mereka merasa senang dan mulai bermain dengan lampu itu sembari aku menutupkan mata ini ingin meneruskan tidur ku yang tidak nyenyak itu. 
Sayup-sayup kudengar rengekan anak ke-3 ku si nadin yang meminta kakak nya kak ziva untuk membuatkan nya susu coklat dan kudengar jawaban kakak nya yang malas buatin susu karena masih ngantuk. huff... ini lah sebenar nya aktifitas pagi ku setelah mereka terbangun, harus sudah siap membuatkan mereka susu. baru ingin bergerak dan bangun dari tempat tidur, ku dengar suami ku mulai memasakkan air panas untuk membuatkan susu nadin. senyum ku pun merekah dan rada takjub karena dia mengesampingkan aktifitas lari pagi nya demi membuatkan susu. tindakan yang sederhana dari suami ku pun memompa semangat ku untuk menjalani hari ini. setelah kupastikan bantal-bantal sudah menjadi barikade di atas tempat tidur biar si bayi tidak ngguling dengan sempurna ke lantai, aku pun dengan semangat menuju ke dapur dan disambut dengan senyuman nya yang hangat, sang suami yang tidak romantis ini. hihihihi... aktifitas membuat susu, membuat teh telah selesai, celup celup roti juga sudah selesai dan suami pun sudah lama pergi untuk aktifitas lari nya yang 7km ke arah pantai. sebelumnya dia sudah berpesan agar menjemput di lokasi yang sama dengan membawa keperluan nya seperti biasa yaitu baju ganti, sandal, air minum, dompet dan kacamata. semuanya sudah di kerjakan kakak ziva dan kami pun mulai menuju pantai. dengan diiringi lagu dari spotify kami pun melaju di jalanan kota dan mulai mengambil rute pantai. pagi ini cuaca cukup mendung dan ramai oleh orang-orang yang berolahraga, baik lari, bersepeda, atau hanya duduk duduk di pinggir jalan. sepertinya ada acara di GOR pikir ku. kulirik sekilas di kanan ku, kulihat barisan mobil yang penuh didalam GOR dengan bunyi seseorang yang berbicara dengan speaker. oya benar memang ada acara disana. sudah sering kali aku hilir mudik di jalan ini dan selalu melihat ada keramaian acara di GOR tapi tidak pernah sekali pun melangkah kan kaki kesana. semuanya dikarenakan suami sangat tidak menyukai keramaian dan membawa 4 orang anak dalam keramaian kurang nyaman juga rasanya. 
sesampai nya di lokasi biasa kami bertemu, aku mendengar bunyi sms dari suami yang menanyakan keberadaan ku dan ternyata dikarenakan sakit yang dirasakan nya di kaki nya, beliau pun tidak sanggup sampai di tempat biasa dan terpaksa berhenti persis di depan mall BIM. ada rasa khawatir yang merasuk di pikiran ku, karena memang hari ini dia juga sudah bilang kalo sebenarnya dia malas untuk berlari dan dia memperlama waktunya di rumah daripada langsung lari tadi pagi. bersyukur, beliau masih bisa berdiri dan kami pun melanjutkan perjalanan untuk berhenti di pinggir pantai, sembari suami beristirahat di mobil menemani si bayi yang sudah tertidur, aku pun bersama 3 anak yang lain menikmati bermain air di pantai. aku merasa lepas dan sangat mengagumkan rasanya merasakan pasir laut di telapak kaki ku dan merasakan dingin nya air laut sembari angin nya yang kencang menghembus muka ku. aku tertawa lepas melihat begitu bodoh nya kami yang bermain kejar kejaran dengan air laut.genggaman tangan ku bersama kak ziva begitu erat nya sambil kami tertawa dan berlari terus. sesekali kak ziva berteriak tidak mau karena kami berlari terlalu jauh ke dalam pantai. bubu yang tidak menyukai kaki nya terkena air juga mengikuti kemana pun kami berlari dan dia pun berteriak teriak dengan senang nya dan kemudian menyibukkan dirinya mencari kerang kerang yang berserakan dipantai. tit.tit..tit..tit.. suara klakson mobil dari suami akhirnya menjadi akhir dari permainan pantai kami dan aku menduga pasti si bayi kami sudah terbangun dan memang benar ternyata. sebelum pulang, aku pun membelokkan arah mobil ku menuju tempat lontong langganan ku di dekat rumah bung karno dan seperti biasa membungkus lontong dengan telur bulat dan ayam opor tidak lupa dengan kerupuk yang selalu menjadi rebutan anak-anak. ingin lanjut ke pasar tapi masih malas, karena bahan yang dibeli minggu lalu pun masih ada dikulkas. minggu ini memang aktifitas memasak ku jauh berkurang, karena suami lebih sering ke luar kota. sedangkan untuk anak-anak aku hanya menggoreng ayam yang sudh diungkep atau ikan lele yang sudah di ungkep.akhirnya mobil aku arahkan kembali menuju jalan pantai untuk menuju ke rumah. 
huff.. menghela nafas dalam setelah melihat pakaian kotor yang kembali mulai menggunung, perasaan baru kemarin nyuci segunung pakaian dan sekarang sudah sebukit pakaian mulai terbentuk. tanpa pikir pikir lagi apakah mencuci ini masuk dalam list aktifitas hari ini, aku pun sudah duduk memilah milah baju dalam, baju anak-anak, baju dewasa dan baju kantor dan baju sekolah.khusus untuk baju kantor dan sekolah, aku mencuci nya khusus dengan tangan tanpa pengering otomatis juga.sedangkan untuk yang lain, aku tetap memakai mesin cuci. aku mencuci pakaian dan suami memegang bayi sedangkan anak-anak yang lain sibuk bermain sendiri dan tak butuh waktu yang lama, nadin pun mulai menangis karena masalah mainan dengan abang bubu. aku kembali menghela nafas ini tangisan nya yang kedua setelah sebelumnya dia menangis juga pada saat akan dimandikan dikarenakan aku tidak memperbolehkan nya berlama lama bermain di air dingin. entah mengapa, tangisan nya ini sangat mudah memancing emosi ku dan lebih banyak membuatku lepas kendali terhadap omongan dan tindakan ku. tapi, di tangisan nya yang pertama aku telah berhasil melewati nya dan aku tidak ingin terjatuh di tangisan nya yang ke 2 ini juga. jadi, aku membiarkan nya menangis meraung raung dan melanjutkan aktifitas ku dengan anak-anak yang lain dan setelah semua selesai baru lah aku mendekatinya dan memeluknya. nah untuk yang ke 2 ini, aku pun langsung datang memeluk nya dan tangisan nya pun mereda. baru lah setelah dia mau bergerak dari pelukan ku, aku pun memulai kembali aktifitas mencuci baju ku. diantara aktifitas mencuci baju ini, aku mendengar nadin yang selalu mengganggu mainan abang dan kakak nya atau karna dia ingin abang dan kakak nya mengikuti kemauan nya. aku salut untuk kakak ziva dan abang bubu yang bersedia mengalah demi mama nya biar mama nya gak stress gitu kata ziva ke bubu. di dalam hati bangga mereka mengerti dan menyanyangi mama nya yang suka marah-marah. peluk peluk peluk.... 
berikut nya, tangisan abang bubu yang berkelahi dengan kakak ziva hanya dikarenakan miskomunikasi diantara mereka berdua. kakak ziva tidak mengerti apa yang diingin kan bubu dan bubu marah karena kakak ziva tidak sesuai dengan yang dia inginkan. tercakar lah tangan kakak ziva oleh bubu dan menangis lah kak ziva padaku sambil bilang dia gak balas cakaran bubu, dan bubu aja yang nyakar tangan nya. melihat tindakan ku yang memeluk kak ziva dan mengelus - elus tangan nya, walo tanpa sepatah katapun terlontar untuk bubu itu sudah cukup membuat dia memulai amukan nya. dia berteriak-teriak menyatakan ketidaksukaan nya dengan tindakan kakak nya yang menaruh mainan di atas dan berulang kali meneriakkan kata-kata anak nakal anak nakal. suami yang melihat tingkah bubu pun tertawa dan menyuruh dia mendekat untuk memeluk nya, tapi itu malah makin membuat dia berang dan semakin meninggikan intonasi suara nya dengan tamban kata-kata nya "kenapa ketawa-ketawa mau pukul mau pukul". ku hela nafas ku berkali kali, aku tidak ingin terpancing emosi.biasanya aku tidak bisa menolerir kata-kata kasar dan tidak sopan seperti ini. tapi kali ini aku ingin bisa sukses menghadapinya dengan kalem. aku terdiam tapi pikiran ku berperang. perang antara kedamaian atau kerusuhan. di satu sisi, aku ingin mendiamkan mulutnya dengan tangan ku sedangkan disisi lain aku ingin menenangkan nya dengan pelukan hangat ku. setelah aku merasa cukup dengan amukan nya, aku pun membalikkan badan ku, memandang nya, menggeser kakak ziva ke tempat duduk di samping ku dan aku membuka tangan ku menawarkan pelukan hangat untuk nya. dia pun menolak nya dengan kedua tangan yang dia lingkarkan ke tubuh nya. kutatap kembali wajah nya dan aku tersenyum, kukatakan kembali aku ingin sekali memeluknya. mendekat lah kesini anak ku sayang. kali ini, dia mau mendatangiku dan kupeluk dia dengan erat dan ku rasakan ritme nafas nya kembali normal, air mata nya pun sudah kembali berhenti. setelah dia agak tenang, aku mengatakan kepadanya "prabu marah tadi ya nak. marah sama kakak ziva? dia pun menganggukkan kepala nya. dan aku pun memandang kakak ziva dan meminta kakak ziva supaya memohon maaf padanya. dan kak ziva pun melakukan nya. kakak ziva sudah memohon maaf, apakah bubu mau memaafkan kakak? dia pun menganggukan kepala nya dan selesai lah perang dunia ke3 versi kami. selanjutnya ya mereka pun sudah bermain bersama kembali dan kali ini mereka bermain sepeda sepeda an diluar. kadang sering terlintas, jadi mamak mamak musti kuat mental. karna pertengkaran anak-anak selalu cepat memanas nya tapi cepat juga mendingin nya sedangkan emosi mamak mamak kalo sudah keluar, lama sekali mendingin kan nya. si anak sudah hepi hepi ya ya ya sedangkan si emak yang yang kalah dalam pengendalian diri, bakal menanggung beban ketidak hepi an sampai waktunya tidur dan kesadaran mulai merasuki sanubari. jam telah menunjukkan pukul 03:00 sore, dan anak-anak mulai terlihat mengantuk dan si bayi juga sudah tertidur di lengan papa nya. ya.. hari ini papa nya sukses menidurkan si bayi dan membuatku cukup bangga padanya atas pencapaian nya yang tidak biasa ini. setelah kujemur semua pakaian tadi, kami semua akhirnya menuju ke kamar dan bersiap untuk tidur tapi ternyata tidak selancar yang kukira. nadin kembali berulah dengan menggeser kursi dan mau memulai kegiatannya yang suka melompat dari kursi ke tempat tidur. aku pun menegur nya untuk segera tidur dan jangan ribut dulu karena adek bayi masih tidur, dan kakak ziva pun menambahi nya dengan teguran juga, dan dengan berdiri terdiam di samping kursi dia pun mulai menunjukkan ketidaksukaan akan teguran itu dan memulai tangisan nya, dan akhirnya jebol lah pertahanan emosi ku. aku berteriak geram dengan tangisan nya yang telah membangunkan kembali adik bayi nya. aku pun membentak nya dan kulihat tubuh nya sedikit bergetar atas teriakan ku. tapi aku tidak peduli, aku merasa capek sekali dan ingin tidur tapi dikarenakan si bayi terbangun kembali, aku harus menunda rasa ngantuk untuk menidurkan si bayi terlebih dahulu. dan dimulai dari teriakan dari mulut yang akhirnya di akhiri dengan pukulan dengan tangan ku pada paha nya. dia menangis dengan rasa sakit nya tapi aku masih terbungkus dengan emosi ini, tidak memandang nya dengan rasa simpati tapi malah memandangnya dengan mata yang berapi-api. ini lah aku dengan sosok iblis di balik raga seorang ibu. ini lah aku dengan kelemahan yang sangat nyata dan sangat menghantui proses pengasuhan ku. ini lah sosok ku yang jika dilihat dri mata seorang anak bagaikan monster buas dengan mata merah nya, mulut buas nya yang siap melahap anak-anak yang berada dalam pandangan nya. ini lah aku seorang ibu yang merasa akan sanggup melewati hari ini dengan harum mewangi bagaikan bunga bunga di padang bunga tetapi malah jatuh ke dalam neraka panas nya kata-kata dan pukulan ku di tubuh mungil nya. sungguh aku malu anak ku. sambil ku tuliskan ini di dalam blog ku, aku meminta maaf dari mu dari lubuk hati ku yang terdalam. jangan kau benci aku nak. jangan jauhi mama mu ini ya nak. mama sangat menyayangimu. 

--dari kacamata kakak ziva--
ah, tangisan itu lagi. selalu adek bayi nangis dan membuat ku terbangun. mataku masih mengantuk dan pengen nya tertidur lagi. tapi, tangisan adek bayi membuatku otomatis mendatangi nya dan membuatku ingin mengelus ngelus kepala nya. hmmm... mama masih berbaring sambil menutup kepala nya. pasti dia kecapekan karena adek bayi gak tidur tidur lagi seperti kemarin-kemarin. tep... MAMAAAAAA!!! aku takut kegelapan ma. aku pun mengambil lampu emergency di dekat kaca dan bersama adik-adik aku bermain main dengan lampunya.aku juga menghidupkan lampu yang ada di jam bubu. aku bersama bubu dan nadin akhirnya meninggalkan adek bayi yang kembali mama beri ASI kembali. tapi aku masih mengantuk dan hanya membaringkan tubuh ku di atas tempat duduk. ach... aku masih ngantuk!! ujar ku saat adikku nadin menginginkanku untuk membuatkan susu untuk nya. aku pun meminta papa saja yang membuatkan susu nadin dan bersyukur papa mau buatin susu. asik akhirnya kami bakal ke pantai lagi nih pagi ini. papa dan nadin nunggu di mobil dan aku bersama bubu dan mama bermain di pantai dan aku sangat senang sekali dan ternyata memang bener kalo mama sangat suka bermain dengan air. aku gak pernah melihat mama bermain air bersama kami. mama selalu menggendong adik bayi dan hanya melihat ku bermain air biasanya. tapi kali ini, mama ikut bersama ku bermain air. mama menggandeng tangan ku dengan erat nya. seakan akan mama takut aku nanti terseret gelombang laut. aku sangat suka bermain kejar kejaran dengan gelombang. kadang-kadang aku takut kalau mama terlalu jauh ke dalam pantai karena aku takut gelombang nya akan memakan aku dan mama. tapi mama selalu berkata tidak apa-apa dan jangan takut. aku sangat suka bermain air dengan mama. aku lihat mama memandang ke arah mobil dan saat kembali melihat ku, mama pun mengajak ku untuk mencuci kaki dan sandal ku dengan air laut kembali dan saat terdengar bunyi klakson kembali, mama tergesa gesa menarik ku menjauhi air dan hampir saja sandal ku terbawa air karena terlepas pada saat mama menarikku untuk cepat-cepat. aku merasa sedikit sedih tapi mama berjanji lain waktu akan bermain kejar-kejaran ombak lagi bersama ku dan itu yang membuat ku tersenyum kembali. mama sama sekali tidak memarahiku karna celana ku yang basah atau pun baju ku yang basah oleh air laut. mama terlihat bahagia pagi ini, dan aku pun bahagia juga dibuat mama.sungguh aneh adek-adek yang lain tidak menyukai berlari lari bersama mama di pantai.
sesampai nya kami di rumah, mama terlihat sibuk sekali dan mama terlihat tidak menghiraukan tangisan adek nadin di kamar mandi. mama tetap memakaikan baju kami semua dan setelah kami semua selesai barulah mama memeluk nadin. ouch. sakit sekali rasanya tangan ini di cakar bubu. aku gak tau bubu ini maunya apa. bicaranya gak jelas.cakaran bubu tidak kubalas dan aku pun menjadi tenang setelah mama memeluk ku dan membelai bekas cakaran ku. mama tidak mengatakan apapun. dia hanya memeluk dan membelai bekas cakaran ku dan tiba-tiba bubu mulai menangis dan berteriak - teriak. setiap aku berbicara, bubu makin berteriak teriak dan mama menyuruh ku untuk diam saja dan tidak memandang bubu. aku pun mengikuti perintah mama sampai akhirnya mama menyuruh ku untuk duduk geser ke samping dan bubu pun akhirnya di peluk nya. aku pun meminta maaf pada bubu karna mama yang menyuruh ku. walaupun aku tidak tahu dimana salahku, tapi kalo mama yang suruh aku mau melakukan nya. aku gak mau membuat mama stress. kemudian aku dan bubu bermain sepeda di depan rumah. aku menunggu nunggu mama selesai nyuci dan menjemur pakaian karna aku ingin ditemani tidur siang. ngantuk rasanya tapi aku gak berani tidur sendirian di kamar. aku sudah meminta bubu untuk menemani ku tidur di kamar tapi bubu bilang dia masih ingin bermain. akhirnya mama selesai juga dan kami pun masuk kamar dan waktu kulihat nadin ingin main loncat loncat dari kursi, aku pun segera menegur nya biar tidak main loncat dulu karena adek bayi lagi tidur tapi nadin malah menangis keras dan aku sangat terkejut denga teriakan mama. rasanya bagiakan bunyi petir di siang hari. kencang sekali. aku langsung membenamkan kepalaku ke bantal. aku takut dengan teriakan mama. 

--dari kacamata nadin--
aku bangun pagi ini karena tangisan adek bayi. aku masih ingin tidur dan mulai mencari-cari tangan mama utk aku pegang pegang kembali. tangan mama adalah obat tidur ku paling ampuh. aku tidak bisa tidur jika tidak memegang megang tangan nya.adek bayi lagi nangis, aku ingin melihat nya dulu ah, aku mau bermain main dulu dengan nya. kakak ziva mengajak aku dan bubu untuk keluar kamar, aku pun mau tapi aku juga mau dibuatkan susu. tapi, kakak ziva tidak mau membuatkan ku susu. aku mau susu. mama selalu membuatkan ku susu setiap aku bangun tidur. aku ingin susu coklat ku. papa akhirnya membuatkan ku susu coklat. aku sangat senang sekali dan meminumnya diatas tikar biasaku. kata mama, kami akan bermain di pantai. aku sebenarnya tidak suka kalau bermain air. aku takut dengan gelombang. aku takut gelombang itu akan memakan ku. akhirnya aku hanya bersama papa di dalam mobil. menunggu mama, bubu dan kak ziva yang sedang bermain kejar-kejaran ombak. aku memandang mereka dengan sedih. walo aku dalam pangkuan papa, tapi aku tidak di ajak bicara oleh papa. papa hanya memegang hp nya dan aku hanya diam dengan muka merengut. adek bayi yang tadinya tertidur akhrnya terbangun juga, dan papa mulai membunyikan klaskson untuk tanda supaya mama pulang. papa membunyikan kembali klakson karena melihat mama masih saja bermain air dengan kakak ziva. akhirnya mereka menuju mobil juga dan aku masih dalam pangkuan papa dan akhirnya tertidur sampai dirumah. kakak ziva dan abang bubu lagi bermain air, aku ingin juga bermain air bersama mereka, tapi mama bilang mereka bukan bermain air tapi mereka sedang mandi dengan air dingin. tapi aku tetap memaksa ingin ikut bermain air. akhirnya aku lihat mama pun pasrah dan membolehkan ku. sambil menunggu air panas yang dimasak, aku pun bermain air. sedangakan kakak ziva dan bubu mandi dan akhirnya selesai. mama pun memandikan ku dengan air panas. setelah selesai, aku ingin bermain air lagi dan mama tidak membolehkan ku dan akhirnya aku menangis. aku melihat mama tidak memperdulikan ku. berapa kali pun aku berteriak teriak, mama masih tidak mau melihat ku. dia hanya memandang adek bayi dan memandikannya, dan setelah itu memakaikan baju pada adek bayi dan bubu. aku terus berteriak dan mama tidak mau menemuiku. aku akhirnya keluar dr kamar mandi dan sekali lagi berteriak di samping nya, dan akhirnya dia mau memeluk ku.
aku pun mulai bermain dengan bubu dan aku mau memakai balok balok untuk membuat dinosaurus versi ku. mama terlihat sangat menyukai nya waktu tadi pagi aku membuatnya. mama tampak takjub aku bisa membuat dinosaurus dari balok padahal aku masih kecil. aku ambil semua balok-balok yang dipakai bubu untuk bermain dan karena bubu tidak mau memberikannya maka aku menangis kembali dan mama datang padaku dan memelukku. aku sangat senang dia langsung menemuiku dan memelukku.
mama sudah selesai mencuci dan menjemur baju, kami pun menuju kamar dan aku ingin menunjukkan ke mama dan papa kalau aku sudah bisa melompat dari kursi. mama dan papa pasti bangga melihat ku itu pikirku. tetapi mama terlihat tidak senang dan kakak ziva juga tidak senang dan aku sedih dan mulai menangisa dan aku terkejut dengan teriakan mama. badan ku bergetar, aku mau berlari ke arahnya tapi langkah ku tertahan dengan sorotan mata mama yang tajam karena amarah nya. aku takut tapi aku lebih takut lagi kalau tidak segera menuruti perintah nya. mama terlihat marah besar dan dengan teriakan nya dia menyuruh ku untuk tidur. dan aku pun sesegera mungkin berjalan ke tempat tidur dan tidur dan aku sudah menahan tangisku tetapi mengapa mama masih memukul paha ku. rasanya sakit sekali. aku pun menangis tapi tatapan mata mama masih menakutkan dan dia menyuruh ku untuk berhenti menangis dan aku pun langsung berhenti menangis. aku takut. aku ingin memegang megang tangan nya untuk tidur tapi dia terus menyibakkan tangan ku kesamping. tapi aku terus memegang tangan nya. aku tidak bisa tidur ma kalo aku tidak memegang megang tangan mu. biarkan aku memegang nya ya ma. biarkan aku tidur di samping mu sambil memeluk mu. walo hati mu sedang marah dan amarahmu masih belum juga turun, aku meminta ijin mu untuk memeluk mu sembari memegang megang tangan mu. dan akhirnya aku pun tertidur.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Start di Titik NOL Hidupku..

Perkenalkan nama ku Odilia Octavia Surbakti dan Nama Suami ku Mario Judistira perangin-angin. kami berasal dari suku karo dan baru saja menyelesaikan semua prosesi adat dan pmberkatan di gereja tanggal 04- 05 maret 2011 yang lalu. a. prosesi pernikahan adat karo kami mulai dengan "baba belo selambar & nganting manuk" hari sabtu 26 Feb 2011. Walo sebelum acara, Palembang diguyur ujan lebat banget ampe rumah abang sepupu bang madi yang kami tempati kebanjiran, tapi akhirnya pada waktunya berhenti dan kami bisa sampai di gedung BLK tepat waktu dengan cuaca yg sudah cerah. Baba belo selambar & nganting manuk adalah prosesi perkenalan calon ke masing2 keluarga dan sekaligus membicarakan prosesi adat serta "nilai tukar" yang musti di berikan pihak laki-laki ke keluarga perempuan. Nilai nya pun tidak besar kok. kemarin utk keluarga ku tidak sampai 1 juta. b. Penerimaan di GBKP Palembang hari minggu 27 Feb 2011 setelah kebaktian dan di gabungkan dengan prosesi p

Hari ke 4 - semua nya dapat

Sekarang memasuki hari ke 4 tantangan 30 hari ku. Kali ini fokusku tidak ke 1 anak saja tapi lebih ke mereka semua, kak ziv, bub, adin, niel. Kalau kemaren kemaren kami berenang di kolam kali ini walau masih memakai media yg sama yaitu kolam, tapi dari awal tujuan nya adalah bermain di air. Masih tetap musti minum susu dan sarapan terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas kami. Awalnya, anak anak kurang terihat bersemangat krn mereka masih tetep fokus nonton pilem kartun di tipi, dan hanya niel yang nemenin si emak nyiapin kolam nya. Kali ini emak nggak full in tinggi kolam nya krn tujuan bermain kali ini. Bubu waktu liat agak komplein sebenarnya tapi akhirnya dia nerima nerima juga sih. Nah, setelah itu mereka semua mulai membuka pakaian dan bersiap masuk dalam kolam walau air belum penuh. Dan sewaktu si emak membawakan sebagian keranjang mainan ke sisi kolam, mereka semua berteriak kegirangan dan mulai semangat memasukkan satu satu mainan ke dalam kolam. Niel hampir semua mainan d

Persiapan Kelahiran pertama ku

Sekarang posisi ku sudah di jambi, di tempat orang tua dan akan berjauhan untuk sementara waktu dengan suami tercinta sampai lahiran dedek pertama ku. aktifitas pertama, menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan kebisingan suara2 mobil dan motor yang lalu lalang di depan rumah, krn rumah ku persis di samping jalan besar lintas sumatera. menyesuaikan diri dengan rutinitas dan nada2 tinggi dan seringkali emosi yang di perlihatkan oleh org2 di rumah ini. menyesuaikan diri dengan hawa yang sangat gerah dan panas.dan kemudian mulai melakukan pengecekan terhadap kandungan ku krn perjalanan jauh yang telah aku tempuh dari padang ke jambi. Dokter pun sudah memberikan obat keputihan yang bentuknya peluru, dimasukkan setiap malam 1 hari 1 kapsul. dan sungguh kapsul itu sangat perih. nama kapsul keputihan nya Vagistin.sempat cek ke internet dan ternyata bny jg dokter2 lain yang memberikan vagistin sbg obat keputihan. walo agak lega, tapi bbrpa kapsul yang masih harus dipakai tetap membuat ku k